Google

Friday, June 29, 2007

Akademi Terapi Wicara


Awal berdirinya akademi Terapi Wicara dipelopori adanya kursus Speech Corection A dan B pada tahun 1971 hingga tahun 1972. Kursus ini diadakan berdasarkan kenyataan banyaknya orang-orang yang mengalami gangguan komunikasi di masyarakat. Ironisnya, mereka ini tidak mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhannya. Pun di Sekolah Luar Biasa (SLB), karena saat itu belum ada guru yang dididik khusus menangani orang-orang yang kesulitan berbicara. Akhir tahun 1972 diadakan evaluasi terhadap penyelenggaraan kursus. Melihat kebutuhan yang besar dari masyarakat, akhirnya kursus ini ditingkatkan menjadi program pendidikan tiga tahun. Latar belakang pendidikan pesertanya adalah lulusan SLTA. Program pendidikan ini diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Bina Wicara “Vacana Mandira” Yayasan Bina Wicara. Untuk meningkatkan kualitas peserta didik, maka diundanglah terapis wicara dari India Miss B Kusuma MSc dan linguist dari Belanda Ibu de Vreede Parkam. Sementara itu, kebutuhan pengajar pada mata kuliah dasar dapat diisi dosen-dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, F Psikologi UI dan IKIP Jakarta. Perjalanan institusi ini juga mengalami berbagai perkembangan, bahkan sempat bergabung pada Akademi Rehabilitasi Medik Jurusan Speech Therapy (1985 - 1987). Namun kemudian, berdasarkan SK Menkes RI No 221/Kep/Diknakes/XII/88 maka institusi ini diberikan ijin untuk menyelenggarakan program Pendidikan diploma III Terapi Wicara. Karena statusnya yang swasta penuh, maka biaya opersional insitusi ini disubsidi dari pihak yayasan. Di sisi lain, calon mahasiswa yang masuk di ATW satu-satunya di Indonesia ini relatif sedikit. Hanya 10 orang per tahun. Imbasnya, perjalanan ATW seolah terseok-seok, namun toh tetap eksis. Proses belajar mengajar pun sempat berpindah-pindah, mulai di RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jalan Teuku Umar, Kramat VI hingga akhirnya Kramat VII.

No comments: